PERAN DAN STRATEGI DIGITAL BRANDING DALAM BISNIS DIGITAL
Selasa, 15 Oktober 2024
Rabu, 09 Oktober 2024
PERKEMBANGAN
E-COMMERCE DI INDONESIA
Mengutip data dari GlobalWebIndex, Indonesia merupakan negara dengan tingkat adopsi E-Commerce tertinggi di dunia pada 2019. Sebanyak 90 persen dari pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun di Indonesia pernah melakukan pembelian produk dan jasa secara online.
Tidak hanya
dari sisi perubahan gaya hidup konsumen, industri e-commerce juga membuka lebih
banyak peluang bisnis baru, serta menghasilkan dampak beruntun (trickle-effect)
bagi industri di sektor pendukung, seperti logistik, infrastruktur IT, dan
operator e-commerceTrend E-Commerce kini semakin marak. Perkembangan teknologi
dan banyaknya penggunaan gadget, khususnysa oleh anak muda, menjadi salah satu
penyebab E-Commerce berkembang sangat pesat di Indonesia Kini Millennials pun
banyak yang berlomba-lomba untuk terjun ke dunia E-Commerce tersebut, agar
mereka bisa mengembangkan bisnisnya dengan mudah
Mengenal 3 Model Bisnis
Ecommerce
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Firma Iblis Word, tahun 2020 diperkirakan
akan menjadi tahun emas bagi bisnis ecommerce. Tahun ini akan menjadi peluang
emas bagi mereka yang ingin menggeluti bisnis online. Meski demikian, penting
bagi calon pelaku bisnis untuk memahami model bisnis apa yang sebaiknya
dipilih. Untuk itu, berikut 3 model bisnis ecommerce yang wajib dipahami.
1. Model Bisnis C2C
(Consumer to Consumer)
Antara konsumen
dengan konsumen, inilah inti dari model bisnis C2C. Aktivitas bisnis ini
umumnya melibatkan perorangan. Seorang konsumen individu menjual barang atau
jasa kepada konsumen yang lain. Karena modal yang kecil, model bisnis ini pun
begitu populer.
Bisnis C2C
dapat dibagi lagi menjadi 2 model, yakni P2P atau classified dan marketplace.
Namun meski skala bisnis ini kecil dan tidak begitu membutuhkan pinjaman modal
usaha, pelakunya bisa saja tumbuh hingga mencapai skala bisnis yang lebih
besar.
2. Model Bisnis B2C (Business to Consumer)
Model bisnis
ini merupakan model bisnis yang paling jamak dijumpai dalam pasar ecommerce.
Sesuai dengan namanya, model bisnis ini melibatkan bisnis yang dalam hal ini
adalah produsen dengan konsumen. Karena itulah, model B2C ini menyerupai model
ritel tradisional.
Salah satu
contoh dari model bisnis B2C adalah toko online. Meski demikian, kini model
bisnis ini semakin mengalami peleburan dengan bisnis C2C. Ini terjadi karena
adanya penilaian reputasi yang semakin merata. Bahkan konsumen yang memiliki
reputasi penjualan bagus juga dipandang cukup kredibel layaknya bisnis
berbentuk badan usaha.
Di sisi lain,
dengan kredit modal usaha, konsumen individu bisa menjadi pelaku bisnis yang
lebih besar hingga cukup layak untuk dimasukkan ke dalam kategori B2C.
3. Model Bisnis B2B (Business to Business)
Sesuai dengan
namanya, model bisnis ini terjadi antara bisnis dengan bisnis. Penjual hanya
fokus pada pasar bisnis saja dan tidak melayani pesanan dari konsumen.
Umumnya, model
bisnis B2B ini lebih didominasi oleh penyedia jasa atau layanan. Meski
demikian, ada juga yang merupakan penyedia barang. Misalnya saja seperti
produsen perabot kantor atau supplier barang-barang yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Jika
dibandingkan dengan model bisnis C2C ataupun B2C, pasar bisnis B2B memang lebih
kecil. Meski demikian, bukan berarti model bisnis ini hanya memberi keuntungan
dalam jumlah yang kecil.
Terus, seperti
apa tren e-commerce 2020, dan bagaimana perusahaan menyiapkan diri untuk
menyambutnya? Berikut ini 5 tren e-commerce 2020.
Perangkat Mobile masih Menjadi Andalan
Melanjutkan
tren e-commerce tahun ini, perangkat mobile masih menjadi andalan dalam
melakukan transaksi online. Tak heran sebenarnya, karena secara kemudahan dalam
mobilitas dan mekanisme membuat perangkat ini makin diminati menjadi sarana
transaksi.
COD Semakin Ramai
Fenomena COD
(Cash on Delivery) atau pembayaran saat pesanan sampai akan menjadi andalan di
masa mendatang. Ini berkaitan dengan masih belum berkembangnya rasa aman pada
masyarakat tentang transaksi online. Meskipun sudah ada banyak marketplace yang
menyediakan mekanisme rekening bersama, namun masih banyak yang belum
merasa secure.
Industri Ekspedisi Semakin Berkembang
Ekspedisi
merupakan salah satu backbone dalam e-commerce. Oleh karena itu, jasa ekspedisi
banyak memberikan pengaruh terhadap tren e-commerce 2020. Yang paling dapat
dibaca, adalah meningkatnya jumlah perusahaan yang menyediakan jasa pengantaran
barang ini.
Media Sosial Kembali Berkibar
Setelah agak
lama menggeliat akibat banyaknya penipu yang menjual via media sosial, kini
media sosial akan semakin berkibar. Fasilitas COD via ekspedisi banyak memberikan
pengaruh dalam hal tren e-commerce. Apalagi secara frekuensi, orang lebih
banyak membuka media sosial daripada aplikasi lainnya.
Fintech dan Alat Pembayaran Digital Makin
Diandalkan
Start Up
pembayaran digital semakin diminati oleh masyarakat. Terutama karena kemudahan
dan bonus-bonus yang ditawarkan. Ditambah lagi, adanya fasilitas gratis
transfer ke bank-bank berbeda, meski terbatas, juga ikut mendorong
pertumbuhannya.
Melihat Lebih Jauh Perbedaan Bisnis
eCommerce dan Toko Online
Bisnis ecommerce
dan online shop tidaklah sama. Masih banyak orang yang salah mengartikan
keduanya. Banyak yang mengira dua-duanya sama memiliki arti toko online.
Padahal tidak demikian. Dalam arti yang luas bisnis ecommerce dan juga toko
online sebetulnya berjalan beriringan satu sama lain. Ecommerce merupakan lapak
tempat bagi para pemilik toko online untuk melakukan transaksi jual beli dengan
customer. Sementara toko online adalah orang
yang menjual barang atau jasa kepada pelanggan. Jadi ecommerce sama halnya
dengan rumah atau mall tempat orang-orang menjajakan barang jualannya.
Mana Yang Paling Bagus? Berjualan Via Toko
Online atau Marketplace?
Bisnis
ecommerce yang menjamur memudahkan banyak orang untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
Lalu mana tempat jualan yang paling bagus? Apakah via online shop atau
marketplace. Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saja anda harus mengetahui
sendiri apa produk yang anda jual kepada pelanggan. Bagi anda yang merasa
sebagai startup atau masih pemula, alangkah baiknya jika menjual produk
tersebut via marketplace atau bisnis ecommerce saja
Kenapa? Karena
hal ini akan memudahkan anda untuk mendapatkan pelanggan tetap. Pasang juga
harga yang sesuai dengan harga pasar saat ini atau setidaknya harga yang
kompetitif mudah dijangkau pembeli. Tapi jika anda pemilik produk atau merk
yang berkualitas dan sudah dikenal banyak orang, kemungkinan menjualnya lewat
toko online saja sudah cukup. Anda sudah punya pembeli tetap yang ingin
mendapatkan produk berkualitas dari anda.
Sumber : https://idwebhost.com/blog/ngobsan-2-perkembangan-e-commerce-di-indonesia/
PANDUAN LENGKAP SOCIAL
MEDIA MARKETING
Social media marketing sudah bukan hal asing bagi sebagian Anda. Promosi produk melalui platform media sosial ini dianggap cukup efektif menjangkau calon pelanggan dengan mudah.
Namun, apakah Anda sudah melakukannya dengan benar? Atau,
apakah Anda menggunakan satu platform saja dan ternyata belum mendapatkan hasil
maksimal?
Apa itu Social Media
Marketing?
Sesuai namanya,
social media marketing adalah pemanfaatan platform media sosial untuk
mempromosikan produk.
Pada
prakteknya, upaya social marketing sering digunakan bersamaan dengan upaya
digital marketing lainnya. Contohnya, penggunaan blog, email dan lainnya.
Karena platform
media sosial cukup banyak, pemilihan platform yang tepat sesuai bisnis Anda
merupakan salah satu kunci kesuksesan strategi pemasaran ini.
Memulai Social Media
Marketing dengan Data
Sebelum masuk
ke berbagai strategi social media marketing, ada baiknya Anda melakukan riset
untuk mendukung upaya Anda. Mulailah dengan potensi media sosial di
Indonesia.
Data dari WeAreSocial, 160
juta orang Indonesia adalah pengguna media sosial aktif.
Dari jumlah tersebut, pengguna terbanyak adalah usia 25-24 tahun.
Ini tentu menjadi informasi penting bagi Anda yang menyasar target pasar usia
tertentu.
Saat ini, Facebook masih
menjadi platform media sosial yang paling populer. Dan, Whatsapp merupakan
aplikasi berkirim pesan yang umum digunakan. Dengan mengetahui data ini, Anda bisa
menerapkan upaya yang sesuai dengan strategi bisnis Anda.
Selain itu,
perlu diingat bahwa 99% akses media sosial tersebut
dilakukan melalui perangkat mobile. Jadi, sesuaikan konten promosi Anda agar
mobile friendly.
Strategi Social
Media Marketing yang Efektif
Berikut ini
adalah beberapa strategi social media marketing yang bisa Anda lakukan:
1.
Menggunakan Instagram Marketing
Potensi
Instagram untuk promosi produk tidak dapat diragukan. 80% pengguna mengaku
postingan di Instagram mempengaruhi buying decision mereka.
Nah, untuk memastikan social media marketing Anda berhasil, ada beberapa
strategi penting saat menggunakan Instagram. Yang utama, segera beralih ke akun
profesional atau Instagram bisnis. Kemudian, optimasi profil bisnis Anda.
Jika dua langkah di atas sudah dilakukan, lanjutkan dengan menciptakan konten
kreatif dan hashtag unik.
2.
Berbagai Instagram Tools Terbaik untuk Promosi Bisnis
Jika Anda yakin
bahwa Instagram adalah platform terbaik untuk promosi bisnis Anda, lakukanlah
upaya yang lebih agresif. Caranya, memanfaatkan Instagram tools.
Instagram tools akan membantu upaya social media marketing Anda lebih mudah,
baik dari sisi pembuatan konten, pelaksanaan promosi hingga analisa data.
Beberapa tools yang bisa Anda manfaatkan adalah Snapseed untuk photo editing
dan Later untuk penjadwalan posting konten.
3.
Memanfaatkan Instagram Ads
Untuk
melengkapi upaya Instagram marketing Anda, memasang iklan di platform tersebut
juga merupakan ide yang cukup baik.
Karena iklan
terkait dengan penggunaan anggaran, pastikan iklan Anda efektif untuk
menjangkau pelanggan. Jadi, bisa memberi Anda return of investment
(ROI) alias balik modal.
Untuk membuat
iklan di Instagram, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tentukan
audiens dengan tepat. Lalu, pilih format iklan yang sesuai dengan produk Anda.
Yang tak kalah penting, buat teks copywriting yang menarik.
4.
Menggunakan Facebook Marketing
Dengan
banyaknya pengguna Facebook di Indonesia, Facebook marketing tentu menjadi
upaya social media marketing wajib untuk bisnis Anda. Jika belum dilakukan,
sekarang-lah saatnya.
Ada
berbagai strategi yang bisa Anda gunakan dalam pemasaran dengan Facebook. Mulai
dari menciptakan konten menarik, menentukan budget dan menganalisa upaya yang
dilakukan. Jangan
lupa untuk menggunakan tools Facebook marketing yang tersedia. Contohnya, DrumUp dan SocialOomph.
5. Memanfaatkan Facebook Ads untuk Hasil Lebih
Optimal
Jika Anda
memiliki budget khusus, menggunakan Facebook Ads bisa menjadi pilihan menarik.
Sebab, Anda akan lebih mudah menarget audiens yang lebih spesifik dengan cepat.
Berkat
kemampuan Facebook mempelajari kebiasaan pengguna, Anda akan terbantu dalam
menciptakan program promosi yang tepat sasaran.
Cara membuat Facebook Ads hampir sama dengan Instagram. Langkahnya mulai dari
memilih jenis iklan, menentukan audiens dan mengatur penjadwalan tayang iklan.
6.
Menggunakan Twitter Marketing
Apabila
strategi social media marketing Anda fokus pada brand visibility, Twitter bisa
menjadi platform pilihan. Faktanya, 80% pengguna melakukan
mention brand dalam tweet mereka. Dan, lebih dari 50% brand mention tersebut
berakhir dengan pembelian produk.
Nah, untuk
menangkap peluang tersebut, Anda perlu menerapkan strategi Twitter marketing
yang tepat. Pertama, optimalkan profil twitter bisnis Anda. Jangan lupa selalu
sertakan hashtag pada setiap kampanye promosi produk.
7. Memaksimalkan
User-generated Content
User-generated
content adalah postingan konsumen yang merekomendasikan produk Anda di akun
pribadi mereka.
Memanfaatkan
user-generated content bisa menjadi strategi social media marketing yang jitu.
Sebab, tingkat kepercayaan konsumen pada rekomendasi orang lain cukup tinggi,
mencapai 92%.
Salah satu cara
menggenjot user-generated content adalah membuat kontes atau giveaway dengan
hashtag tertentu dan meminta follower melakukan mention.
8. Meningkatkan
Penjualan dengan Retargeting
Retargeting
adalah upaya mendekati kembali konsumen yang sebelumnya pernah membeli produk
atau sekedar berkunjung ke website Anda. Tujuannya, melakukan penawaran sesuai
jenis produk yang mereka lihat..
Salah satu cara yang paling populer adalah Facebook Retargeting Ads menggunakan Pixel.
9.
Menggunakan Plugin Social Media Terbaik untuk Website
Masih
menjalankan promosi melalui website dan media sosial secara terpisah? Pikirkan
lagi. Karena dengan plugin social media WordPress, Anda bisa melakukannya
secara terintegrasi dengan mudah.
Banyak plugin
WordPress untuk social media marketing. Baik untuk tujuan sharing, profiling
hingga melakukan auto publish konten.
Manakah Strategi Social
Media Marketing untuk Bisnis Anda?
Cukup banyak
strategi social media marketing yang bisa Anda gunakan. Sebagai langkah awal,
pastikan Anda sudah mengenali target audience Anda dengan baik.
Beberapa
platform media sosial menawarkan upaya pemasaran secara gratis maupun berbayar.
Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran Anda.
Jika sudah
menentukan pilihan, segera lakukan upaya social media marketing Anda dengan
lebih optimal. Semoga sukses selalu!
Sumber : https://www.niagahoster.co.id/blog/social-media-marketing/
IDE BISNIS
DIGITAL YANG PALING MENJANJIKAN DI TAHUN 2020
Membangun bisnis di era digital memiliki tantangan tersendiri. Namun, jika Anda memulainya dengan benar, proses selanjutnya akan lebih mudah. Bagaimana caranya? Semua berawal dari ide. Jika Anda mampu menemukan ide bisnis digital yang tepat dan membangunnya dengan langkah yang benar, bukan mustahil Anda akan mampu mencapai hasil terbaik.
Lalu, apa saja
bisnis era digital yang menjanjikan di tahun 2019 ini? Pilihannya banyak
sekali, namun Anda tidak perlu melakukan riset sendiri. Di artikel ini, kami
telah merangkumnya untuk Anda.
Namun, sebelum
membahasnya lebih lanjut, mari kita pelajari terlebih dahulu apa bisnis digital
itu sebenarnya dan apa saja keunggulannya.
Apa itu Bisnis
Digital?
Bisnis digital
adalah suatu jenis
bisnis jasa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi
ketika menciptakan sebuah produk ataupun memasarkannya.
Berbeda dengan
yang kita pahami sebelumnya, bisnis digital tidak semata terkait dengan
penjualan produk tanpa wujud saja, seperti perangkat lunak komputer (software).
Bisnis digital juga tidak hanya tentang produk fisik yang dikemas dalam bentuk
digital seperti ebook (buku elektronik).
Lebih dari itu,
semua jenis usaha yang menjual produknya secara online, baik menggunakan
website atau aplikasi termasuk dalam ranah bisnis digital. Ecommerce adalah
salah satu contohnya.
Produk bisnis
digital bisa berupa barang ataupun jasa. Sebagai contoh, jika Anda memiliki
kemampuan dalam memberikan motivasi pengembangan diri, Anda bisa menjadi
seorang motivator online yang sukses. Keahlian ini bisa menjadi inti bisnis
digital yang Anda tekuni.
Pada prakteknya, banyak
sekali contoh bisnis digital yang terbukti mampu menghasilkan omset yang
menggiurkan. Salah satu contohnya, Ade Iskandar. Ialah
sosok di balik sukses datangya.com, sebuah website yang
menawarkan jasa pembuatan undangan online. Ide yang dimiliki sungguh kreatif, berawal
dari keinginan untuk mengurangi penggunaan kertas undangan yang pada akhirnya
terbuang sia-sia, ia membangun bisnisnya dari nol. Bagaimana tanggapan
masyarakat tentang bisnis ini? Sangat baik! Hingga saat ini, jumlah undangan
yang telah terkirim mencapai 190 ribu.
Pesan yang bisa
kita ambil adalah siapa saja bisa terjun di bisnis digital dan
peluang bisnisnya masih terbuka lebar. Anda bisa saja menjadi sosok sukses
berikutnya.
Prospek
Ide Bisnis Digital
1. Membangun Toko Online
Membangun toko
online adalah membuat sebuah website atau platform sebagai sarana bagi
transaksi pembelian produk secara online.
Karena potensi bisnis ecommerce yang besar di Indonesia,
berjualan online merupakan salah satu ide bisnis digital terbaik.
2. Menekuni Bisnis Afiliasi atau Dropshiper
Afiliasi adalah
kegiatan memasarkan barang milik orang lain dengan imbalan berupa komisi. Secara
singkat, cara kerja afiliasi terbagi menjadi tiga bagian. Pertama,
Anda mendaftar pada sebuah program afiliasi dan kemudian mendapatkan kode
referal atau tautan khusus. Kedua, Anda memasarkan produk
tersebut menggunakan website atau media sosial Anda. Ketiga,
pada saat ada pembeli yang menggunakan kode yang Anda berikan atau mengikuti
tautan yang Anda sarankan, Anda akan mendapatkan bagi hasil pendapatan.
Dropship adalah
bisnis digital yang memungkinkan Anda menjual suatu produk tanpa memikirkan
gudang dan pengiriman barang. Jadi, Anda cukup mengandalkan kemampuan menjual
Anda saja.
Selain itu, dropship juga berbeda dengan afiliasi. Di bisnis
affiliasi, tugas Anda adalah seorang marketer yang menawarkan suatu produk, di
bisnis dropship, Anda benar-benar menjual barang tersebut dan menerima uang
dari pembeli.
3. Menjadi Seorang Youtuber
Berapakah
penghasilan yang bisa didapatkan dengan menjadi seorang YouTuber? Rp. 43 miliar setahun!
Ya, Anda tidak
salah dengar. Ria Ricis adalah nama YouTuber dengan
penghasilan tersebut. Ketekunannya dalam menyajikan konten yang menarik di akun
YouTubenya membuatnya memiliki hingga 17 juta subscriber.
Mengelola akun
YouTube dengan berbagai konten yang unik terbukti bisa menjadi sebuah bisnis
digital yang menjanjikan.
Satu hal yang
menarik dari YouTube adalah setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih
sukses yang sama. Anda hanya perlu memikirkan apa yang menjadi keahlian Anda
dan juga menarik untuk dijadikan konten.
Dari manakah penghasilan yang Anda dapatkan? Bisa dari iklan
atau dari review berbayar yang Anda lakukan. Baca
Juga: Cara Mendapatkan Uang dari Youtube.
5. Menjadi Blogger Terkenal
Anda tentu
mengenal sosok Raditya Dika, seorang penulis buku dan pemain film. Perjalanan
suksesnya diawali dengan menulis di laman blog pribadinya saat itu:
kambingjantan.com.
Jika Anda sudah
memiliki blog, pastikan Anda memiliki konten menarik yang mampu mendatangkan
pengunjung. Jika belum, Anda bisa membuatnya terlebih dahulu dengan
mengikuti panduan lengkap
membuat blog ini.
Langkah
selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menjadikan blog Anda tersebut
sebagai sumber penghasilan. Caranya? Anda bisa menyewakan space (ruang)
di blog Anda untuk iklan seperti yang dilakukan oleh blogger terkenal, Iwan
Banaran.
Jika Anda ragu menjadikan blog sebagai bisnis digital
Anda, cerita sukses para
blogger ini mungkin bisa menginspirasi Anda.
6. Menjadi Instagram Influencer
Jika Anda
pengguna Instagram dengan jumlah follower yang cukup banyak, menjadi seorang influencer
bisa jadi sebuah peluang yang menjanjikan.
Mari kita
melihat sosok MagdalenaF.
Ia rajin membuat konten di Instagram ketika tengah mencicipi makanan di salah
satu restoran. Cara penyampaian yang menarik dan pilihan makanan yang super
pedas membuat banyak orang tertarik. Hasilnya, jumlah follower yang mencapai
1,4 juta pengguna.
Di tahap awal, Anda cukup fokus pada kualitas konten yang
Anda hasilkan. Jika jumlah follower Anda meningkat, bisa saja datang tawaran
kerjasama dari pihak baik dengan melakukan posting iklan produk maupun
melakukan review berbayar.
7. Menulis Konten Digital
Anda memiliki
keahlian menulis? Dengan keahlian tersebut, Anda bisa menghasilkan banyak uang
di era digital saat ini.
Banyak sekali
website yang bersedia membayar Anda untuk sebuah tulisan yang berkualitas.
Untuk level global dengan menggunakan bahasa Inggris, pilihannya antara
lain WritersWeekly. Untuk Indonesia, portal berita
seperti BaBe menawarkan kesempatan yang serupa.
Namun, jika
Anda memiliki sebuah blog yang memiliki pengunjung cukup banyak, Anda bisa
menawarkan keahlian Anda di blog tersebut. Semakin menarik blog Anda, semakin
besar kemungkinan tawaran pekerjaan untuk menulis konten.
KENALI PELUANG & TANTANGAN BISNIS DI ERA DIGITAL
Era digital telah dimulai, yang berarti era perdagangan bebas pun juga telah dimulai. Pastinya akan banyak peluang dan tentu saja banyak juga tantangan bisnis yang akan dihadapi di era ini. Kebebasan dan kecepatan informasi merupakan salah satu faktor penyebabnya. Peluang merupakan sebuah berita baik bagi pemilik bisnis. Namun, lain halnya jika yang datang merupakan tantangan bisnis. Apabila ini yang terjadi maka seorang pemilik bisnis harus mempunyai strategi dalam menghadapinya. Akan tetapi, sebelum mencari strategi, Anda terlebih dahulu harus mengetahui apa saja jenis tantangan bisnis yang akan dihadapi pada era digital ini. Berikut penjelasannya.